Berikut Ini Tips Membawa Barang Elektronik Sesuai dengan Peraturan Bagasi Pesawat Internasional

Saat bepergian ke luar negeri, membawa barang elektronik dalam bagasi pesawat memerlukan perhatian khusus. Setiap maskapai dan negara memiliki aturan ketat terkait barang elektronik demi alasan keamanan. 

 Jika tidak mematuhi peraturan yang berlaku, ada kemungkinan terjadinya hal-hal tak diinginkan dalam perjalanan. Salah satu contohnya adalah tragedi terbakarnya pesawat Air Busan pada akhir bulan Januari kemarin, yang penyebab utamanya diduga karena power bank di dalam kabin pesawat.

Tragedi Terbakarnya Pesawat Air Busan Karena Power Bank

Pada 28 Januari 2025, sebuah insiden kebakaran terjadi pada pesawat Air Busan di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan. Kebakaran ini diduga disebabkan oleh power bank milik salah satu penumpang yang disimpan di bagasi atas kabin. Akibatnya, tujuh orang mengalami luka-luka, dan badan pesawat mengalami kerusakan parah. 

Setelah insiden tersebut, Air Busan pun mengeluarkan kebijakan baru yang melarang penumpang menyimpan power bank di bagasi atas kabin. Kebijakan baru tersebut menyatakan bahwa power bank harus disimpan bersama penumpang. Kebijakan ini juga akan mulai diterapkan secara bertahap pada semua penerbangan. 

Peristiwa ini menyoroti pentingnya penanganan yang tepat terhadap barang elektronik yang menggunakan baterai lithium selama penerbangan. Baterai lithium yang rusak atau cacat dapat menyebabkan kebakaran jika tidak ditangani dengan benar.

Maka dari itu, penumpang seringkali disarankan untuk selalu membawa perangkat tersebut dalam tas jinjing dan memastikan perangkat dalam kondisi baik sebelum penerbangan.

Barang Elektronik yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa ke Pesawat

Pada umumnya, sebagian besar jenis barang elektronik diperbolehkan untuk dibawa ke dalam pesawat. Contoh barang-barang elektronik tersebut meliputi:

  • Ponsel
  • Laptop
  • Tablet (seperti iPad)
  • E-reader (seperti Kindle atau Kobo)
  • Pemutar MP3
  • Setrika perjalanan
  • Pengering rambut
  • Pelurus rambut/Pengeriting rambut
  • Rokok elektrik (tidak diperbolehkan di bagasi terdaftar)
  • Pencukur listrik
  • Kamera (mungkin ada aturan tersendiri untuk peralatan khusus)
  • Charger ponsel

Salah satu faktor utama yang harus diperhatikan dalam membawa barang elektronik ke pesawat adalah baterai. Penumpang diperbolehkan membawa baterai untuk perangkat elektronik di dalam pesawat, tetapi harus disimpan dalam bagasi kabin; dilarang keras untuk meletakkan baterai lithium yang dipisah dari perangkat ke bagasi terdaftar.

Baterai, termasuk baterai lithium isi ulang pada ponsel, laptop, dan e-reader, serta baterai cadangan, umumnya tidak diizinkan untuk dimasukkan ke dalam bagasi terdaftar. Pembatasan baterai di pesawat tergantung pada daya wattnya. Contohnya; di Indonesia, setiap penumpang hanya diperkenankan maksimal membawa power bank hingga 160 Wh saja.

Baterai lithium, baik yang jenis ion rechargeable atau yang non-rechargeable, bersifat rawan terbakar. Ketika percikan api terjadi di bagasi kargo, hal ini akan sulit terdeteksi dan berujung membahayakan penerbangan. Sebaliknya, jika terjadi di kabin, akan lebih mudah ditindak oleh awak kabin.

Di Indonesia sendiri, penumpang selalu diperbolehkan membawa laptop dan barang elektronik lainnya ke dalam kabin pesawat. Saat ini, barang-barang tersebut masih dapat dibawa ke dalam kabin, namun harus dikeluarkan dari tas dan diperiksa menggunakan mesin X-ray menjelang keberangkatan.

Pemeriksaan barang elektronik melalui mesin X-ray ini diterapkan di semua bandara yang ada di Indonesia dan untuk semua penerbangan, baik domestik maupun internasional, tanpa pengecualian.

Perlu diketahui bahwa beberapa maskapai atau negara mungkin memiliki peraturan yang berbeda, jadi penting untuk selalu memeriksa kebijakan maskapai sebelum bepergian. Biasanya, peraturan ini tersedia di situs website resmi maskapai. Tetapi jika tidak menemukannya, kamu bisa langsung menghubungi mereka.

Tips Membawa Barang Elektronik ke Pesawat dengan Aman

Demi penerbangan yang aman dan nyaman, di bawah ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan dalam membawa barang elektronik ke dalam pesawat:

  • Pastikan perangkat elektronik berukuran besar seperti laptop dan tablet mudah diakses untuk pemeriksaan keamanan.
  • Pastikan semua perangkat elektronik bertenaga baterai dalam kondisi terisi penuh dan dapat dinyalakan jika diminta oleh petugas bandara. Matikan perangkat ketika hendak disimpan di dalam bagasi terdaftar, jangan gunakan mode sleep.
  • Jangan lupa membawa charger yang diperlukan untuk perangkat elektronik yang dibawa.
  • Simpan power bank dan perangkat dengan baterai lithium di dalam bagasi kabin. Nyalakan hanya pada saat akan digunakan dan hindari penggunaannya saat pesawat sedang take off, landing, atau taxiing.

Perlu diketahui bahwa beberapa maskapai mungkin mengizinkan penggunaan ponsel saat take off dan landing asalkan dalam mode pesawat, tetapi kebijakan ini bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, pastikan untuk mendengarkan instruksi dari awak kabin dengan saksama.

Related Articles

Inilah Barang yang Boleh dan Wajib Dibawa ke Kabin Pesawat Menurut Mantan Pilot Qantas

Inilah Barang yang Boleh dan Wajib Dibawa ke Kabin Pesawat Menurut Mantan Pilot Qantas

Berikut Ini Tips Membawa Barang Elektronik Sesuai dengan Peraturan Bagasi Pesawat Internasional

Berikut Ini Tips Membawa Barang Elektronik Sesuai dengan Peraturan Bagasi Pesawat Internasional

Article Summary