Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, tidak hanya untuk meningkatkan ibadah tetapi juga untuk merasakan pengalaman spiritual di berbagai tempat dengan ciri khasnya masing-masing.
Bagi banyak orang, bulan Ramadhan juga merupakan kesempatan untuk melakukan perjalanan, baik untuk beribadah di destinasi religius maupun menikmati suasana khas Ramadhan di berbagai negara. Dengan libur Ramadhan yang semakin dekat, ada banyak pilihan destinasi negara yang menawarkan pengalaman unik.
Apa saja negara tersebut?
Libur Ramadhan 2025 di Negara dengan Suasana Islami yang Kuat
Mengingat Ramadhan merupakan momentum yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, maka tak heran apabila sebagian besar dari mereka memiliki menghabiskan waktu libur Ramadhan dengan pergi ke negara yang kental akan suasana islami, di mana umumnya negara-negara tersebut berada di wilayah Timur Tengah
Arab Saudi
Arab Saudi adalah salah satu destinasi terbaik untuk merasakan suasana Ramadhan yang penuh makna. Sebagai rumah bagi dua kota suci, Mekkah dan Madinah, negara ini menawarkan pengalaman spiritual yang tak tertandingi khususnya selama Ramadhan.
Di Makkah, suasana Ramadhan semakin terasa dengan ribuan jamaah yang berkumpul di sekitar Ka'bah untuk beribadah. Saat waktu berbuka tiba, berbagai hidangan seperti kurma, air zamzam, dan makanan khas Arab disajikan secara gratis bagi para jamaah.
Sementara itu, di Madinah, suasana di sekitar Masjid Nabawi dipenuhi dengan kebersamaan, di mana umat Muslim berbuka puasa bersama di halaman masjid yang megah dan penuh kedamaian.
Selain ibadah, Ramadhan di Arab Saudi juga menawarkan pengalaman budaya yang unik. Pasar-pasar tradisional seperti souq (pasar tradisional) Al-Zal di Riyadh dan Al-Balad di Jeddah menjadi tempat yang ramai dengan berbagai jajanan khas Ramadhan, pakaian tradisional, dan pernak-pernik Islami.
Uni Emirat Arab (UEA)
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, UEA menyambut bulan suci dengan berbagai kegiatan keagamaan, dekorasi khas Ramadhan, serta program amal yang memperkuat semangat kebersamaan.
Di kota Dubai, suasana Ramadhan terasa semakin hidup dengan banyaknya majlis iftar atau tempat berbuka puasa yang menyajikan hidangan khas Timur Tengah. Banyak restoran dan hotel berbintang menawarkan paket buka puasa eksklusif, sementara pasar malam Ramadhan menghadirkan suasana yang meriah.
Sementara itu, di Abu Dhabi, wisatawan dapat merasakan sisi spiritual yang lebih mendalam dengan mengunjungi Sheikh Zayed Grand Mosque, salah satu masjid terindah di dunia. Masjid ini semakin ramai di bulan Ramadhan dengan sesi doa Tarawih dan Qiyamul Lail yang dihadiri oleh ribuan jamaah.
Turki
Sebagai negara yang menghubungkan Asia dan Eropa, Turki menawarkan pengalaman unik di mana nuansa Islam klasik berpadu dengan kehidupan modern. Kota-kota seperti Istanbul, Konya, dan Bursa menjadi tempat yang sempurna untuk menikmati bulan suci dengan suasana religius yang kuat.
Di Istanbul, Ramadhan terasa semakin istimewa dengan keindahan masjid-masjid megah seperti Hagia Sophia, The Blue Mosque, dan Suleymaniye Mosque, yang menyelenggarakan shalat tarawih dan berbagai kajian keislaman. Saat matahari terbenam, suasana di sekitar Sultanahmet Square menjadi meriah dengan bazar Ramadhan.
Maroko
Maroko menawarkan perpaduan budaya Arab, Berber, dan Andalusia yang unik, menjadikan pengalaman libur Ramadhan di sini jadi lebih istimewa. Suasana Ramadhan di Maroko begitu hidup dengan kota-kota seperti Marrakech, Fes, dan Casablanca yang dipenuhi dengan lentera berkilauan, pasar tradisional yang ramai, serta masjid-masjid megah.
Saat matahari terbenam, masyarakat Maroko berkumpul untuk menikmati iftar yang biasanya dimulai dengan kurma dan susu, diikuti dengan hidangan khas seperti harira (sup tradisional), roti msemen, dan berbagai kue manis seperti chebakia.
Setelah berbuka, kota-kota di Maroko tetap hidup hingga larut malam, dengan orang-orang yang berbelanja di souq (pasar tradisional), berkumpul di kafe, atau melaksanakan shalat tarawih di masjid bersejarah seperti Hassan II Mosque di Casablanca.
Mesir
Kairo menjadi pusat perayaan Ramadhan di Mesir yang terkenal dengan suasana meriah di setiap sudut kota. Jalan-jalan dihiasi dengan lampu fanous berwarna-warni, sementara suara adzan menggema dari menara-menara masjid bersejarah seperti Al-Azhar Mosque dan Amr bin Ash Mosque.
Saat menjelang waktu berbuka, masyarakat Mesir menyambutnya dengan Iftar Jama’i; tradisi berbuka puasa bersama di jalanan, di mana siapa saja dapat bergabung dan menikmati hidangan khas seperti foul medames, kushari, serta kurma dan teh hangat.
Selain pengalaman religius, wisatawan juga dapat menjelajahi kekayaan sejarah Mesir. Mengunjungi Piramida Giza saat bulan Ramadhan memberikan perspektif unik, di mana ketenangan menjelang senja menambah kesan magis pada keajaiban dunia ini.
Libur Ramadhan 2025 di Negara dengan Waktu Puasa Lebih Singkat
Bagi yang ingin menjalani ibadah puasa dengan durasi lebih singkat, libur Ramadhan 2025 bisa menjadi kesempatan untuk mengunjungi negara-negara dengan waktu berpuasa yang lebih pendek. Dengan durasi puasa yang lebih singkat, wisatawan dapat lebih leluasa menikmati suasana Ramadhan.
Afrika Selatan
Terletak di belahan bumi selatan, Afrika Selatan memiliki durasi siang hari lebih pendek dibandingkan negara-negara di belahan utara. Dengan rata-rata waktu puasa sekitar 11 hingga 12 jam, berpuasa di Afrika Selatan bisa terasa lebih ringan dibandingkan negara-negara yang mengalami siang lebih panjang.
Di kota-kota besar seperti Cape Town, Johannesburg, dan Durban, suasana Ramadhan terasa hangat dengan keberadaan komunitas Muslim yang cukup besar. Masjid-masjid seperti Masjid Nizamiye di Johannesburg menjadi pusat kegiatan ibadah dan buka puasa bersama.
Selain menikmati suasana Ramadhan, Afrika Selatan juga menawarkan berbagai destinasi wisata menarik. Dari menjelajahi keindahan alam Kruger National Park hingga menikmati pemandangan spektakuler di Cape Point, wisatawan dapat mengisi waktu luang dengan aktivitas yang menyegarkan sebelum berbuka puasa.
Selandia Baru
Berada di belahan bumi selatan, durasi siang di Selandia Baru selama bulan Ramadhan lebih pendek dibandingkan dengan negara-negara di belahan bumi utara, yakni sekitar 12 jam.
Di kota-kota besar seperti Auckland, Wellington, dan Christchurch, komunitas Muslim yang berkembang menjadikan suasana Ramadhan tetap terasa hangat. Masjid-masjid seperti Al-Maktoum Mosque di Auckland dan Kilbirnie Mosque di Wellington menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan, termasuk shalat Tarawih dan buka puasa bersama.
Selain beribadah, dengan suhu yang lebih sejuk karena memasuki musim gugur, wisatawan juga dapat menjelajahi destinasi terkenal seperti Lake Tekapo, Fiordland National Park, atau sekadar menikmati suasana kota yang tenang.
Argentina
Bulan Ramadhan di Argentina tahun 2025 ini bertepatan dengan musim gugur, di mana waktu siang lebih pendek dibandingkan di negara-negara yang berada di belahan bumi utara. Dengan rata-rata durasi puasa sekitar 10 hingga 11 jam, umat Muslim dapat menjalankan ibadah dengan lebih nyaman sambil menikmati suasana unik di negara Amerika Selatan ini.
Meskipun jumlah Muslim di Argentina tidak sebanyak di negara-negara mayoritas Islam, komunitas Muslim di Buenos Aires tetap aktif dalam menjalankan berbagai kegiatan Ramadhan. King Fahd Mosque, yang merupakan salah satu masjid terbesar di Amerika Latin, menjadi pusat ibadah dan kegiatan keagamaan selama bulan suci.
Selain pengalaman spiritual, wisatawan juga dapat menjelajahi keindahan budaya Argentina, seperti kawasan Recoleta dan kota tua San Telmo yang kaya akan arsitektur kolonial dan seni jalanan.
Chili
Chili mengalami waktu siang yang lebih pendek selama bulan Ramadhan, terutama di wilayah selatan seperti Punta Arenas. Dengan durasi puasa sekitar 10 hingga 12 jam, jauh lebih singkat dibandingkan negara-negara di belahan bumi utara yang bisa mencapai lebih dari 16 jam.
Di ibu kota Santiago, komunitas Muslim yang berkembang menghadirkan suasana Ramadhan yang tetap hangat meskipun berada di negara dengan mayoritas non-Muslim. As-Salam Mosque, salah satu masjid utama di Chili, menjadi pusat aktivitas keagamaan, termasuk shalat berjamaah, buka puasa bersama, dan ceramah keislaman.
Selain beribadah, perjalanan ke Chili juga bisa diisi dengan menjelajahi keindahan alamnya. Dari Pegunungan Andes hingga pesisir Valparaíso, Chili menawarkan pemandangan spektakuler yang dapat dinikmati sebelum berbuka puasa.
Brazil
Brazil mungkin bukan negara yang langsung terlintas sebagai destinasi Ramadhan, tetapi dengan populasi Muslim yang terus berkembang dan waktu puasa yang lebih singkat di belahan bumi selatan, negara ini bisa menjadi pilihan menarik. Selama bulan Ramadhan 2025, durasi puasa di Brazil yaitu selama 11 hingga 13 jam.
Di kota-kota besar seperti São Paulo dan Foz do Iguaçu, yang memiliki komunitas Muslim yang signifikan, suasana Ramadhan terasa cukup hidup. Masjid-masjid seperti Mesquita Brasil di São Paulo menjadi pusat aktivitas keagamaan, mulai dari shalat berjamaah, kajian Islam, hingga iftar bersama.
Selain pengalaman spiritual, Brazil menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Wisatawan dapat menjelajahi Iguazu Falls, salah satu air terjun terbesar di dunia, atau bersantai di pantai-pantai indah di Rio de Janeiro setelah berbuka puasa.