Banyak negara di Eropa yang sering menjadi destinasi favorit wisatawan dari seluruh dunia berkat pesonanya yang menawan. Akan tetapi, di balik keindahan itu, beberapa negara di Eropa juga dikenal rawan copet dengan tingkat kejadian yang cukup tinggi.
Tak sedikit wisatawan yang lengah lalu kehilangan dompet, paspor, atau ponsel akibat trik pencopet yang licik dan sulit ditebak selama berada di Eropa. Karena itu, penting bagi setiap wisatawan untuk mengenali modus-modus umum para pencopet di Eropa serta mempersiapkan langkah pencegahan agar liburan tetap aman dan nyaman.
Kenapa Negara Eropa Terkenal dengan Banyak Copet?
Eropa merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di dunia. Setiap tahunnya, jutaan wisatawan berkunjung untuk menikmati sejarah, budaya, dan keindahan berbagai kota yang ada di sini.
Kota-kota ikonik seperti Paris dengan Menara Eiffel, Roma dengan Colosseum, Barcelona dengan karya Gaudí, Praha dengan Old Town, hingga Amsterdam dengan kanal-kanalnya selalu dipenuhi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Namun, tingginya arus wisatawan justru membuat kawasan-kawasan ini menjadi target favorit para pencopet. Keramaian di spot populer, antrian panjang di tempat wisata, hingga pusat perbelanjaan yang penuh orang menciptakan kesempatan ideal bagi pelaku kejahatan untuk beraksi tanpa mudah terdeteksi.
Destinasi Wisata di Eropa yang Rawan Copet
Seperti yang sudah disebutkan di atas, banyak kota besar di Eropa dikenal sebagai “surga” bagi pencopet karena ramainya wisatawan yang seringkali lengah dengan barang bawaan mereka. Paris, Prancis, misalnya, memiliki reputasi tinggi terkait pencopetan, terutama di kawasan menara Eiffel, Museum Louvre, dan jaringan metro yang selalu padat.
Barcelona, Spanyol, juga sering masuk daftar kota dengan tingkat kecopetan tertinggi di dunia. Area La Rambla yang ramai wisatawan, pantai Barceloneta, serta transportasi umum seperti metro adalah lokasi favorit pencopet.
Di Roma, Italia, pusat sejarah dan religius seperti Colosseum, Trevi Fountain, serta St. Peter’s Basilica di Vatikan menjadi titik rawan. Ramainya wisatawan yang bergerombol membuat pencopet leluasa bergerak.
Praha, Republik Ceko, meski terkenal romantis dengan Old Town Square dan Jembatan Charles, juga tak luput dari aksi pencopet. Wisatawan yang terpesona dengan arsitektur kota sering tidak sadar saat barang berharga mereka diincar.
Selain itu, Amsterdam, Belanda, juga patut diwaspadai. Wilayah pusat kota, area sekitar Dam Square, serta distrik hiburan seperti Red Light District menjadi tempat yang sering dipadati wisatawan dan sekaligus incaran pencopet.
Modus Copet yang Sering Terjadi di Eropa
Banyak pencopet di kota-kota besar Eropa menggunakan berbagai trik licik untuk mengalihkan perhatian wisatawan sebelum mengambil barang berharga mereka. Dengan mengenali modus-modus yang paling sering terjadi, kamu bisa lebih waspada dengan lingkungan sekitar.
Berdesakan di Transportasi Umum
Biasanya pencopet beraksi di metro, tram, atau bus yang padat penumpang. Mereka akan berdiri sangat dekat dengan korbannya, lalu menutupi pandangan dengan jaket, koran, atau tas belanja.
Saat itulah mereka mulai beraksi—ada yang pura-pura menggesek resleting untuk membuka tas, ada juga yang memotong tas kain atau kanvas tipis (dikenal sebagai bag slashing), bahkan ada yang langsung menyambar barang ketika pintu kendaraan hampir menutup, lalu kabur dengan cepat.
Menumpahkan Sesuatu ke Pakaian (spill scam)
Ada juga modus dengan pura-pura menumpahkan sesuatu ke pakaian korbannya, misalnya saus, minuman, atau cairan yang terlihat seperti kotoran burung. Setelah itu, komplotan mereka akan datang menawarkan “bantuan” membersihkan dengan tisu atau air. Saat perhatian korban teralihkan, tangan komplotan lainnya diam-diam mengambil dompet atau ponsel.
Petisi atau Permintaan Tanda Tangan/Donasi
Terkadang komplotan pencopet berupa sekelompok orang (sering kali remaja) yang membawa papan klip atau lembaran petisi. Mereka pura-pura meminta tanda tangan atau dukungan, sehingga perhatian korbannya teralihkan.
Saat sibuk menulis atau menjawab, teman mereka akan diam-diam menyelinap ke tas milik korban untuk mengambil barang. Variasi lainnya, mereka pura-pura meminta donasi dalam bentuk uang tunai. Begitu korban membuka dompet, mereka bisa melihat letak uang dan menjadikannya target.
Pengemis/Pengamen Agresif
Terkadang ada juga orang yang mendekat dengan berbagai cara—misalnya menyodorkan barang dagangan, memainkan alat musik terlalu dekat, atau meminta uang dengan cara memaksa.
Sementara perhatian korbannya teralihkan, komplotannya diam-diam membuka resleting tas dari sisi lain. Kadang mereka juga pura-pura tidak sengaja menempel terlalu dekat atau mendorong ringan agar bisa menyusupkan tangan ke dalam tas milik korban.
“Wisatawan Palsu” yang Ramah
Ada juga pencopet yang pura-pura jadi wisatawan. Mereka biasanya meminta bantuan foto, bertanya arah dengan peta besar, atau menjalankan ring scam—berpura-pura menemukan cincin/gelang lalu menagih uang. Saat korban bingung, komplotannya menyelinap mengambil dompet atau ponsel mereka dari tas.
Tips Aman Agar Tidak Kecopetan di Eropa
Saat liburan ke Eropa, waspada itu penting. Copet biasanya bergerak cepat dan pandai mengalihkan perhatian, sehingga tanpa sadar barang berharga bisa berpindah tangan. Karena itu, ada baiknya kita menyiapkan langkah pencegahan sejak awal.
Gunakan Tas dengan Resleting di Depan Tubuh
Saat berada di kereta, bus, atau tempat wisata ramai, letakkan tas di depan, bukan di punggung. Pencopet sering memanfaatkan posisi tas di belakang untuk membuka resleting tanpa terasa. Jika memungkinkan, gunakan tas dengan resleting yang bisa dikunci agar lebih aman.
Simpan Barang Penting di Tempat Terpisah
Paspor, uang tunai, dan kartu jangan ditaruh di tas biasa. Lebih aman jika disimpan di money belt atau dompet tipis yang disimpan di balik pakaian. Posisi ini membuatnya sulit dijangkau pencopet. Jadi, meskipun tas berhasil dibobol pencopet, dokumen penting tetap aman.
Bawa Uang Tunai Secukupnya
Jangan menyimpan semua uang tunai di satu tempat. Lebih baik pisahkan di beberapa kantong atau gunakan kartu untuk transaksi sehari-hari. Dengan begitu, jika tas atau dompet dicuri, kamu tidak langsung kehilangan semua uang pegangan.
Jangan Mudah Percaya pada Bantuan atau Perhatian Berlebihan
Jika ada orang asing yang terlalu ramah menawarkan foto, menunjukkan peta besar, atau tiba-tiba menyodorkan sesuatu, waspadai. Sering kali itu hanyalah cara untuk mengalihkan perhatian, sementara teman mereka bekerja mengambil barang milikmu.
Pegang Tas Saat Berjalan
Saat berjalan di trotoar atau menyeberang, biasakan memegang tas dengan erat. Jangan biarkan tas menggantung longgar. Lebih baik lagi, gunakan tas selempang dan disilangkan ke depan agar sulit ditarik pencopet atau penjambret.
Traveling ke Eropa Lebih Aman dan Terkoneksi dengan Global Komunika
Selain menjaga barang bawaan agar tetap aman dari pencopet selama di Eropa, pastikan juga koneksi internet selalu stabil dan terlindungi dengan eSIM dari Global Komunika!
Dengan eSIM Global Komunika, kamu bisa menikmati perjalanan di Eropa tanpa rasa khawatir soal jaringan:
- Selalu online dengan mudah – Cek peta transportasi, booking tiket museum, hingga komunikasi dengan keluarga tetap lancar.
- Hemat tanpa roaming mahal – Tarif lebih ramah di kantong dibanding roaming tradisional.
- Aktivasi super cepat – Cukup scan QR code, langsung terkoneksi begitu tiba di bandara.
- Cocok untuk multi-destinasi – Dari Italia, Jerman, sampai Swiss, satu eSIM bisa menemani perjalananmu.
Pesan eSIM Global Komunika sekarang di sini, dan nikmati perjalanan ke Eropa dengan rasa aman—barang bawaan terlindungi, koneksi internet pun selalu siap menemani momen liburanmu!