
Paspor Malaysia telah menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena peningkatan signifikannya dalam mobilitas internasional. Menurut indeks resmi Henley & Partners, paspor Malaysia kini berada di peringkat ke-12, memberikan akses ke 180 negara, sebuah posisi yang mengesankan dalam daftar kekuatan paspor global.
Peringkat Paspor Malaysia Saat Ini

Menurut laporan Henley, paspor Malaysia menempati posisi ke-12 secara global, menawarkan akses bebas visa atau visa on arrival ke 180 negara atau wilayah. Hal ini sedikit berbeda dari Malay Mail, yang menyatakan peringkatnya di posisi ke-12 dengan akses ke 182–183 tujuan. Dengan pencapaian ini, paspor Malaysia kini "setara" atau bahkan melampaui beberapa negara maju, termasuk Amerika Serikat.
Perbandingan dengan Indonesia dan Singapura

Sebagai perbandingan, pemegang paspor Indonesia masih memiliki akses bebas visa atau visa on-arrival ke negara yang jauh lebih sedikit. Dengan kata lain, kesenjangan antara kekuatan paspor Indonesia dan Malaysia masih cukup besar. Sementara itu, paspor Singapura tercatat sebagai salah satu yang terkuat di dunia.
Apa Pendorong Meningkatnya Peringkat Paspor Malaysia?

Beberapa faktor telah berkontribusi pada penguatan posisi paspor Malaysia, termasuk:
Perjanjian Diplomatik
Perjanjian diplomatik dan pengabaian visa timbal balik dengan banyak negara.
Peningkatan Reputasi Malaysia
Malaysia telah memperoleh pengakuan sebagai negara yang menyambut wisatawan dan pelancong bisnis dari seluruh dunia.
Kinerja Sistem Perjalanan dan Keamanan
Pemerintah Malaysia memiliki sistem perjalanan dan keamanan yang efektif yang membangun kepercayaan internasional. Hasilnya, posisi Malaysia dalam indeks dan peringkat paspor global mencerminkan keberhasilan diplomasi dan kebijakan luar negerinya.
Tantangan dan Catatan Penting
Meskipun peringkatnya tinggi, paspor Malaysia tidak sepenuhnya bebas dari batasan. Beberapa negara masih memberlakukan persyaratan atau pengecualian khusus (misalnya, untuk keperluan kerja atau lama tinggal). Selain itu, perubahan kebijakan visa antarnegara dapat memengaruhi peringkat secara dinamis.