Gangguan yang terjadi secara global pada Microsoft pada hari Jumat, 19 Juli 2024 kemarin sangat berdampak terhadap berbagai bidang, seperti bidang penerbangan, bank, media digital, dan perusahaan lainnya di seluruh dunia.
Masalah yang terjadi terus berlanjut bahkan hingga beberapa jam setelah pihak Microsoft mengatakan bahwa mereka secara bertahap memperbaiki masalah yang mempengaruhi akses ke aplikasi dan layanan Microsoft 365.
Di bidang penerbangan sendiri, banyak bandara di dunia yang terdampak hingga harus memutar otak agar operasional bandara dapat tetap berjalan, meskipun dengan membludaknya antrian penumpang yang marah.
Maskapai penerbangan di berbagai negara, mulai dari Thailand hingga Australia, India, Amerika Serikat, serta beberapa negara Eropa, melaporkan adanya gangguan pada sistem check-in dan masalah lain yang menyebabkan penundaan penerbangan.
- Di negara yang saat ini menjadi tuan rumah kompetisi Olimpiade 2024, Prancis, dilaporkan gangguan Microsoft menyebabkan keterlambatan check-in, penundaan, dan pembatalan sementara beberapa penerbangan di bandara Paris-Charles de Gaulle dan bandara Paris-Orly.
- Di Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan bahwa jadwal penerbangan dari maskapai United Airlines, American Airlines, Delta Airlines, dan Allegiant Air telah dibatalkan.
- Di bandara Suvarnabhumi dan Don Mueang Thailand, bandara diharuskan melakukan proses check-in penumpang secara manual. Menurut Direktur Pariwisata Thailand, masalah utamanya terdapat pada Navitaire, sebuah platform e-commerce untuk perjalanan udara. Masalah ini menyebabkan sebanyak enam bandara terdampak.
- Di Jerman, penerbangan di Bandara Berlin-Brandenburg dihentikan selama beberapa jam sejak hari Jumat pagi karena masalah check-in, sementara beberapa penerbangan lain dibatalkan.
- Permasalahan serupa seperti di bandara Jerman juga dilaporkan terjadi di beberapa bandara sibuk yang ada di Eropa, seperti di Amsterdam, Zurich, dan Roma.
Pemadaman Teknologi Terbesar dalam Sejarah
Diketahui pada hari Jumat, 19 Juli 2024 kemarin, gangguan telah terjadi pada jaringan komputer Microsoft di seluruh dunia.
Gangguan ini terjadi ketika salah satu perusahaan keamanan siber terbesar di dunia, CrowdStrike, mencoba menerapkan pembaruan yang cacat ketika mereka mencoba menjaga keamanan digital pelanggan mereka dari peretas.
CrowdStrike sendiri adalah sebuah perusahaan keamanan siber yang berbasis di Austin, Texas, Amerika Serikat, yang banyak digunakan oleh pebisnis dan lembaga pemerintah yang menggunakan komputer jaringan Microsoft.
CrowdStrike mengkonfirmasi dengan mengatakan bahwa kecacatan pada salah satu pembaruan mereka untuk komputer yang menjalankan sistem operasi Windows telah menyebabkan masalah ini. Dampaknya bisa dibilang merupakan pemadaman teknologi global terbesar dalam sejarah.